GIZI: Pakar memaparkan perbedaan meminum susu pertumbuhan dan UHT- Foto Dok Net. |
GOKALTIM.COM, JAKARTA - Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang tua biasanya sering kali bingung memilih susu yang dapat melengkapi gizi sekaligus mendukung pertumbuhan anak. Apakah memberi anak susu pertumbuhan atau susu jenis UHT yang belakangan menjadi populer karena dikenal praktis dalam penyajiannya. Namun, tahukah Anda bahwa perbedaan keduanya tak hanya pada cara penyajian dan harga, tapi juga pada kandungan gizinya yang dibutuhkan anak?
Susu UHT, yang dikenal dengan proses pemanasan ultra tinggi untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan, memang praktis dan tersedia di pasaran. Namun, dibandingkan dengan susu pertumbuhan, susu UHT memiliki kandungan nutrisi yang terbatas.
Secara umum, susu UHT hanya mengandung lemak, protein, gula, garam, vitamin, kalium, kalsium, magnesium, fosfor dan zink. Sementara, pada susu pertumbuhan yang memang diformulasi khusus untuk anak sesuai usianya, selain kandungan gizi yang sama dengan UHT juga mengandung zat gizi lainnya seperti DHA, omega 3 & 6 yang baik untuk imunitas, serta meningkatkan kesehatan jantung dan otak anak.
Selain itu, susu pertumbuhan ada juga yang dilengkapi dengan IronC™, yaitu kombinasi unik zat besi dan vitamin C, yang dapat mendukung penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat. Karena itu, tidak heran bila nutrisi yang terkandung dalam susu formula dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk kemampuan belajar, kreativitas, dan pemecahan masalah si Kecil.
Dr. Dian Sulistya Ekaputri, dokter spesialis anak, mengungkapkan bahwa susu formula dan susu UHT memiliki kandungan gula yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan mereknya. Menurutnya, susu formula cenderung mengandung gula dalam bentuk laktosa, yang merupakan gula alami dalam susu.
"Sementara itu, susu UHT biasanya tidak memiliki tambahan gula, kecuali jika ditambahkan dalam bentuk flavoring atau pemanis buatan. Namun, beberapa merek susu UHT dapat menambahkan gula tambahan dalam jumlah kecil sebagai bagian dari proses pengolahan," sambung dr. Dian. (AGS/AR)